Dengan semakin banyaknya informasi yang ada di internet, semakin lama perilaku audiens dalam mencari informasi akan semakin cepat, dalam artian konten atau informasi tersebut haruslah bisa memberikan value yang penting namun mudah untuk didikonsumsi.
Konten video menjadi salah satu alternatif yang diprediksi akan meningkat karena mudah untuk dikonsumsi dan lebih nyaman untuk dinikmati bagi sebagian orang dibandingkan dengan tulisan dalam bentuk apapun. Hal ini didukung oleh fakta bahwa YouTube sebagai platform penyedia konten berbentuk video, menjadi media yang paling banyak digunakan pada tahun 2018 hingga saat ini. Tetapi tentunya kita perlu memikirkan bagaimana caranya untuk bisa menjadi yang terdepan dalam memberikan konten video kepada target audiens kita.
Salah satu cara yang telah terbukti mampu meningkatkan peringkat kita di YouTube adalah dengan menaikkan waktu dalam menonton dan tingkat retensi dari audiens. YouTube sangat senang memberikan apresiasi kepada channel yang menjaga penontonnya untuk tetap terikat dengan mereka dalam waktu yang lama. Pemberian button berdasarkan jumlah subscriber dan juga monetize view menjadi implementasi statement tersebut.
Dalam artikel ini akan dibahas mengenai cara untuk membuat konten video yang memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi untuk ditonton.
1. Make Valuable, Unique Content
Statement ini mungkin sudah sering didengar, tetapi inilah hal terpenting dan tersulit yang menjadi kunci utama kesuksesan sebuah video. Bagi sebagian orang, waktu adalah sesuatu yang berharga, karena itu kita harus memastikan bahwa setiap orang yang menonton konten video kita mendapatkan value yang berarti untuk mereka.
Sekali mereka merasa bahwa konten kita memberikan hal tersebut, kemungkinan mereka untuk menonton konten yang lainnya akan semakin besar, begitu juga sebaliknya. Hal ini didukung oleh algoritma dan fitur YouTube yang memperbolehkan kita untuk memberikan rekomendasi video kita yang berkaitan di setiap akhir video yang kita buat.
Selanjutnya, sebisa mungkin hindari untuk meniru atau melakukan reupload pada konten-konten yang sudah ada di YouTube. Jika kita ingin dikenal dan memiliki persona dari audiens kita, maka kita harus memastikan untuk memberikan sesuatu yang berbeda yang mungkin tidak pernah mereka terima sebelumnya. Karena pada prinsipnya, sedikit lebih beda itu lebih baik jika hanya sekedar lebih baik atau lebih parahnya mengikuti konten yang sudah ada.
2. Be Honest
Kebanyakan orang saat ini memiliki keraguan pada beberapa konten yang beredar di Google atau YouTube jika berbicara mengenai konten video. Keraguan tersebut terkait dengan konten yang tidak sesuai dengan ekspektasi yang dibangun melalui judul dari video tersebut, atau kita mengenalnya dengan istilah Judul Clickbait. Bahkan saat ini tidak hanya di bawah harapan, banyak konten yang memberikan judul yang tidak sesuai dengan apa yang dibahas dalam video tersebut.
Sebisa mungkin cobalah untuk jujur dengan diri sendiri dan audiens. Berikan penjelasan dalam judul video yang memang menggambarkan konten yang kita berikan. Memang memberikan judul yang menarik adalah suatu keharusan. Tapi kita harus mengetahui batasan antara membuat judul yang menarik dengan memberikan judul yang melebih-lebihkan, atau parahnya menipu audiens kita.
3. Give A Highlight in The First Seconds
Masih berkaitan dengan penjelasan sebelumnya mengenai clickbait, kita sebagai pemberi konten harus berhati-hati dan bisa membedakan antara memberikan highlight untuk membuat audiens tetap stay menikmati konten kita, dengan memberikan ekspektasi di luar yang bisa kita berikan dalam video tersebut.
Berdasarkan data dari Statistic Brain Research Institute, rata-rata perhatian audiens di YouTube hanya berada di rentang waktu 8,25 detik. Artinya kita harus bisa memberikan sesuatu yang menarik dan menjadi inti dari konten yang kita berikan dalam 8 detik pertama dari video tersebut. Jika kita gagal, maka risikonya adalah audiens bisa berpindah pada konten rekomendasi lainnya.
Mulai sebuah video dengan memberikan sesuatu yang memorable dan menciptakan excitement bagi audiens, jelaskan apa yang akan coba kita berikan melalui video ini, berikan alasan mengapa mereka harus tetap stay dan menonton hingga selesai, lakukan di 8 detik pertama, dan sisanya tinggal memastikan bahwa tidak ada sesuatu yang membuat mereka berpindah.
4. Change or Die
Internet ibaratkan sebuah pesta yang sangat ramai dengan jutaan orang yang memiliki kemampuan untuk bisa menjadi pusat perhatian. Seperti itulah kondisi kita dalam platform digital yang ada saat ini. Dengan begitu banyaknya pembuat konten yang mungkin memberikan tema konten yang sama dengan kita, maka kita harus bisa beradaptasi dengan segala jenis situasi yang mungkin akan terjadi dalam waktu yang tidak bisa diprediksi. Jika kita tidak bisa menyesuaikan diri, maka akan dengan mudahnya audiens akan mencari penyedia konten yang sama dengan kita, namun menghadirkan sesuatu yang berbeda.
Berbicara mengenai term video, kita harus secara konsisten membuat video yang memiliki sesuatu yang fresh dan belum pernah dilihat oleh audiens kita, namun tetap tidak menghilangkan persona yang sudah kita bangun. Tim Schmoyer dari Video Creators merekomendasikan untuk memberikan sesuatu yang beda pada setiap 15 detik dari video kita. Perubahan tersebut sesederhana memasukan grafik, berganti angle kamera, menambahkan efek suara, atau hal kecil lainnya. Intinya adalah jangan membuat konsumen melihat video kita secara statis dan berbicara sepanjang waktu.
5. Use Music and Sound to Set A Tone
Musik dan sound effect tidak pernah gagal untuk memberikan poin tambahan pada sebuah video menjadi memorable dan menarik. Namun tentu saja perlu diperhatikan dalam pemilihan musik yang sesuai dengan konten dari video tersebut. Video yang memberikan inspirasi biasanya memiliki musik yang semangat dan berenergi, sementara video yang mengajak untuk merenung akan mempunyai musik pelan dan cenderung mengajak untuk berpikir lebih dalam.
Background musik yang baik digunakan pada video online hingga sampai pada suatu titik di mana kita tidak menyadari akan adanya musik tersebut, atau menikmati bersama dengan konten yang diberikan. Pemilihan jenis musik dan volume menjadi krusial dalam hal ini. Jika terlalu kencang, maka akan menimbulkan distraksi bahkan menjadi faktor audiens untuk beralih ke video lain. Sementara jika terlalu sunyi biasanya akan menimbulkan kebosanan dan akhirnya membuat audiens memilih untuk mencari video lain.
Penggunaan suara-suara pendukung juga menjadi penting. Kita biasanya suka mendengar adanya tambahan suara tertawa atau tepuk tangan pada beberapa video yang sifatnya komedi atau sebuah acara. Atau dalam video vlogging biasanya terselip beberapa efek suara untuk membuat video tersebut menjadi lebih dinamis. Cobalah menggunakannya pada tempat yang pas, dalam artian juga tidak baik untuk memasukan terlalu banyak agar inti dari konten video tetap dapat tersampaikan.
Sebagai penutup
Kehadiran konten video saat ini menjadi sesuatu yang revolusioner dalam dunia konten marketing. Tapi tentu saja, konten video yang baik akan memiliki value sendiri tanpa harus mengikuti trend yang berkembang saat ini saja. Dan agar bisa membuat video seperti itu, setidaknya kita harus bisa menjawab tiga pertanyaan di bawah ini:
- Value apa yang saya berikan kepada audiens?
- Video seperti apa yang akan selalu saya tonton sepanjang waktu?
- Apa yang belum pernah dilihat sebelumnya?
Dengan menjawab tiga pertanyaan ini, tidak akan sulit untuk membuat konten video yang akan bekerja untuk kita.
Selamat mencoba!