Konten saat ini sudah menjadi magnet tools yang sangat efektif untuk menarik perhatian audiens, sehingga semua orang berlomba-lomba untuk menghadirkan konten sebanyak dan sesering mungkin demi tetap menjaga audiens berada di platform mereka.
Hal ini tentu menjadi sebuah tantangan bagi para content creator untuk selalu menyediakan konten yang tidak hanya berkualitas, namun juga dalam jumlah yang banyak, ditambah dengan banyaknya konten yang dikeluarkan oleh pesaing. Konten kita harus mempunyai sesuatu yang bisa dibedakan dengan yang lainnya.
Apalagi jika dalam pembuatan konten tersebut harus berkolaborasi dengan tim lainnya sehingga akan menghabiskan waktu yang tidak sedikit, ini belum termasuk ketika kita harus menghadiri sebuah acara, meeting, atau yang lainnya.
Lalu bagaimana cara untuk tetap produktif dan menghasilkan konten yang memiliki value dengan segala aktivitas yang kita jalani setiap harinya?
Salah satu caranya adalah dengan melihat dari perspektif audiens kita. Ada beberapa proses sederhana yang bisa dilakukan, yaitu:
1. Look Your Competitor Platform
Cara paling mudah untuk mengetahui konten yang disukai target audience kita adalah dengan melihat dari platform kompetitor kita. Perhatikan artikel apa yang paling sering dikunjungi, post apa yang mendapatkan engagement paling tinggi, dan hal lainnya. Secara langsung kita akan mendapatkan topik yang saat ini sedang tren dan dari sini kita bisa kembangkan menjadi konten yang disesuaikan dengan identitas brand kita.
Dalam melakukannya, kita bisa gunakan pertanyaan di bawah ini:
- Blog mana yang memberikan perspektif baru dan unik?
- Mengapa hal itu dianggap unik dan baru?
- Tema apa yang paling sering dibahas oleh platform tersebut?
- Topik diskusi apa yang tidak berhasil dikembangkan?
- Pertanyaan apa yang tidak bisa dijawab?
2. Use Google Search Tools
Ada beberapa tools yang disediakan Google agar mempermudah menemukan ide konten:
- Google Keyword Planner: Membantu menemukan keyword untuk sebuah konten.
- Google Reach Planner: Menemukan ide untuk judul dan deskripsi konten.
- Google Trends: Memberikan informasi apa yang menjadi tren saat ini.
3. Connect with Readers on LinkedIn
Saat ini, data yang kita dapatkan dari Google tidaklah cukup, kita perlu untuk lebih dekat lagi dan menanyakan kepada audiens yang memiliki kredibilitas. Dan LinkedIn menjadi platform yang efektif untuk menemukan audiens yang mengonsumsi konten kita, mulai dari personality hingga interest mereka; seperti topik apa yang paling sering dibahas, bagaimana tipe konten yang paling disukai oleh audiens dan bagaimana cara mereka mengonversinya.
4. Follow News, Law and Legislation
Selain melihat kompetitor, kita juga bisa menemukan ide untuk konten dengan menganalisis fenomena atau perubahan apa yang terjadi saat ini, Apakah kebijakan pemerintah dan dampaknya akan mendukung atau justru menghambat perkembangan bisnis? Konten apa yang boleh untuk diberikan dan bagaimana batasan dalam sebuah konten? Hal ini untuk mencegah konten kita dipermasalahkan di kemudian hari.
5. Talk to Your Customer Success Team
Hal terakhir yang bisa dilakukan adalah berkolaborasi dengan tim yang bertanggungjawab dalam menangani konsumen kita, karena mereka kita anggap sebagai telinga yang mengetahui segala hal yang diinginkan konsumen.
- Buat beberapa daftar pertanyaan untuk konsumen yang ingin diketahui.
- Lihat jawaban terbanyak atau yang paling memiliki urgensi untuk diselesaikan.
- Analisa dan jadikan jawaban tersebut sebagai dasar dalam membuat konten yang memiliki value kepada mereka.
Setelah melakukan kelima hal tersebut, tentukan fungsi dan jenis konten yang ingin kita buat. Apakah konten kita memiliki value dalam hal edukasi informasi, memberikan cerita dan pengalaman atau mengonversi untuk menjadikan penjualan, sehingga konsumen pada akhirnya akan tetap percaya dengan konten yang Anda berikan.
Selamat mencoba!