Sejak Instagram merubah sistem algoritma pada Maret 2018, timing kita dalam melakukan postingan sangat berpengaruh seiring dengan feed yang secara kronologis semakin berurutan dibandingkan sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk mendorong konten supaya lebih hidup dan digunakan untuk meningkatkan interaksi antar sesama pengguna. Cara lainnya tentunya adalah untuk menaikan kegiatan ads agar Instagram memiliki peningkatan pada pendapatannya.
Akan tetapi, strategi memperoleh traffic secara organik tidak boleh diabaikan dari strategi konten yang kita lakukan. Karena konten yang didistribusikan secara organik memungkinkan kita untuk mengidentifikasi postingan yang bekerja dengan baik serta yang memberikan pengaruh terbaik kepada kita. Dan ketika pada akhirnya kita memutuskan untuk melakukan paid promote, konten organik harus saling memperkuat dan berkembang untuk mencapai tujuan secara bersama-sama.
Berikut ini adalah tips yang bisa dilakukan untuk mendapatkan pertumbuhan secara organik:
1. Set A Goal for Your Instagram Account
Sebuah goal yang kita buat sebelum melakukan kegiatan pada akun kita akan membantu dalam menentukan tindakan-tindakan apa yang akan kita lakukan untuk memberikan sesuatu yang bisa mengoneksikan brand kita dengan audiens. Apakah itu untuk meningkatkan awareness, mendapatkan reach, sebagai media brand building, atau hal-hal lainnya.
Pastikan adanya langkah yang sejalan antara tujuan yang kita tuju dengan strategi pemasarannya. Dan pastikan dalam setiap tindakan nantinya memiliki dampak untuk mencapai tujuan tersebut. Misalkan menggunakan CTA (call to action) pada bio atau profil akun kita.
2. Know your Hashtags
Selalu gunakan hashtag yang memiliki kualitas tinggi dan relevan dengan brand kita. Buat sebuah list untuk beberapa yang bekerja dan dianggap memiliki peluang untuk menarik audiens baru dan lakukan dengan konsisten. Selain itu, pastikan setidaknya ada satu signature hashtag yang kita miliki yang tidak digunakan oleh orang lain. Hal ini berguna untuk memudahkan audiens lama untuk mencari informasi spesifik sesuai dengan kategori yang kita buat. Sehingga mereka tidak perlu melakukan scrolling secara manual dan melihat satu per satu post kita jika sudah tau mana yang ingin dilihat.
3. Post Consistently
Algoritma Instagram akan bekerja dengan baik ketika kita memberikan konten yang berkualitas dan mendapatkan engagement yang tinggi secara konsisten. Untuk melakukannya, kita harus berada di waktu yang tepat ketika target audiens sedang membuka Instagram mereka. Pelajari bagaimana menemukan waktu untuk melakukan posting, lalu buat jadwal yang konsisten, sehingga audiens mengetahui pada waktu kapan kita akan mengeluarkan konten dan informasi kepada mereka.
Gunakan jenis akun Instagram Business dan dapatkan data-data mengenai audiens kita pada menu insight. Disana kita bisa melakukan analisa mengenai konten apa yang bekerja serta bagaimana demografi serta perilaku audiens kita. Semakin kita mengetahui informasi tersebut, akan semakin mudah membuat konten yang dapat diterima oleh mereka di waktu yang tepat.
4. Mix it Up
Sesekali coba lihat kembali konten-konten yang sudah dibuat. Lalu analisis kesesuaian antara bagaimana audiens kita, tujuan dari setiap konten, dengan apa yang kita berikan.
Secara sederhana, menjadi konsisten tidak sama dengan menjadi monoton. Artinya, kita harus selalu bisa memberikan sesuatu yang fresh agar audiens selalu tertarik dengan konten kita. Lakukan mix antara video dengan foto, informasi dengan quotes atau meme, dan lainnya. Karena setiap jenis akan memberikan output yang cukup berbeda pada setiap orangnya.
Video biasanya memberikan engagement dalam bentuk share. Foto yang baik dan otentik biasanya memberikan likes dan juga exposure, sementara interactive content bisa memberikan komentar dan diskusi dengan audiens kita.
5. Build Trust and Following With UGC
UGC didefinisikan sebagai segala jenis konten yang telah dibuat dan digunakan oleh orang lain yang mungkin menyukai dan membutuhkan konten kita untuk disebarluaskan di media sosial. Konten ini bisa berbentuk gambar, video, testimonial, tweet, posting blog, dan sejenisnya yang memiliki kesamaan tujuan untuk mempromosikan konten tersebut menggunakan akun pribadinya.
Konten ini bisa sangat efektif untuk menciptakan virality dari konten kita, dan memberikan efek domino pada exposure maupun engagement kita tergantung seberapa besar orang-orang membicarakan konten tersebut. Apalagi dengan perilaku audiens yang lebih percaya dengan audiens lainnya dibandingkan dengan brand. Karena itu, keberhasilan konten ini akan memberikan trust dan image yang sesuai dengan konten tersebut, serta bisa menarik audiens untuk lebih jauh lagi mengenal brand kita.
6. Use Instagram Stories
Pada dasarnya, semua orang senang untuk mendengarkan cerita. Karena itu, maksimalkan penggunaan Instagram Stories untuk bisa lebih dekat dengan audiens kita. Buat sebuah konten dengan format yang menarik perhatian semisal menjadi kreatif dan lucu dengan fitur Instagram Stories. Cara lainnya adalah personalisasi baik itu menceritakan bagaimana persona brand kita atau sesuatu yang berkorelasi dengan audiens dalam kehidupan sehari-harinya.
Sebagai tambahan, algoritma Instagram saat ini menjadikan fitur stories sebagai indikator untuk menilai kelayakan Instagram kita. Semakin kita sering melakukan posting, akun kita cenderung tidak akan dianggap sebagai robot oleh pihak Instagram. Gunakan beberapa fitur terbaru seperti polling, ask question, dan rate feel untuk meningkatkan engagement. Sementara kita juga bisa menggunakan stories untuk membuat highlight tentang konten kita yang lain dan mengarahkan audiens kesana jika sudah mendapat fitur swipe up.
7. Appreciate Engagement ASAP
Semua orang pasti senang jika diberikan respons atas komunikasi yang dilakukannya. Karena itu pastikan bahwa kita membalas komentar yang ada, menjawab DM yang masuk ke kita, serta memberikan repost atau restories pada akun-akun yang memberikan mention kepada kita di setiap stories dan postingannya. Dengan begitu, audiens akan merasa diapresiasi dan tetap termotivasi untuk melakukan hal tersebut.
Secara algoritma, berikanlah respons pada setiap engagement activity maksimal satu jam setelah kegiatan tersebut dilakukan. Semakin lama jangka waktu dalam melakukan, akan berpengaruh kepada perhitungan engagement kita di Instagram yang berakibat pada penurunan exposure dari batas minimal yaitu 10% dari followers kita.
8. Learn from Your Top Performers
Salah satu keuntungan dari memiliki pesaing adalah kita bisa mengembangkan diri dengan mempelajari setiap kegiatan yang mereka lakukan. Pelajari konten-konten apa yang bekerja dengan baik secara detail mulai dari penggunaan sudut pandang, caption, hashtag, hingga waktu dalam melakukan postingan tersebut.
Kemudian analisa dan buat konten yang serupa dengan menggunakan persona kita menggunakan prinsip ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Entah menjadi lebih baik atau menjadi lebih beda. Lakukan tes dan lihat apakah konten tersebut juga memberikan hasil yang sama kepada kita.
9. Go Live
Salah satu kegiatan yang akan meningkat adalah melakukan live. Kegiatan ini menawarkan bentuk komunikasi secara real time dan bersifat dua arah. Karena tidak seperti konten video, kegiatan ini memberikan keleluasaan bagi kita untuk bisa berinteraksi melalui komentar dan bisa dijawab saat itu juga. Hal ini berguna untuk tetap menjaga komunikasi secara lebih personal dengan audiens kita.