Bagaimana Cara Membuat Konten di ToFU Stage ?

Sebelum mengerti tentang cara membuat konten dalam masing masing funnel stage, penting bagi kita untuk terlebih dahulu mengerti karakteristik dari setiap stage dan juga orang orang yang berada di dalam nya. Langkah pertama yang dilakukan adalah membuat buyer persona untuk bisa mengerti bagaimana mereka menemukan, memahami, mendefinisikan, dan memberikan reaksi lainnya terhadap brand kita. Selain itu juga kita harus melihat bagaimana kondisi target audience kita pada setiap stage tersebut dan cara memindahkan mereka ke stage selanjutnya.

Audience secara umum biasanya akan berada di stage Tofu ketika pertama kali mendengar brand kita, biasanya ketika mencari suatu solusi dari problem mereka. Lalu kemudian perlahan akan berpindah kepada stage selanjutnya sampai berubah menjadi pelanggan kita. Setiap stage pastinya perlu di treat secara berbeda sesuai dengan kondisi yang mereka hadapi saat ini.

Mari kita bahas mengenai ToFU stage terlebih dahulu secara mendalam. Secara singkat, Stage ini fokus pada bagaimana kita memperkenalkan brand atau produk kita sehingga orang yang tadinya tidak tau menjadi tau, atau dalam bahasa marketing disebut brand awareness.

Kondisi yang akan ditemukan dalam stage ini

  • Audiens yang besar
  • Kebanyakan bersifat general dan belum bisa dispesifikasikan
  • Memiliki ketertarikan atau problem yang kita ingin selesaikan
  • Belum siap untuk dikonversi menjadi pelanggan

Biasanya, orang yang berada di stage ini baru menyadari bahwa mereka memiliki masalah atau suatu kebutuhan, dan sedang mencari solusi untuk menyelesaikannya. Dalam digital marketing, mereka adalah para pengunjung baru website atau media sosial kita yang mungkin terkena kegiatan ads, mencari berdasarkan kata kunci di google, atau melihat explore dari media sosial karena teman nya menyukai atau menyebarkan postingan kita.

Bagaimana konten yang harus diberikan untuk orang yang berada dalam stage ini?
Sangat penting untuk membuat konten yang informatif, relevan, dan sesuai dengan yang mereka inginkan. Karena dari stage ini, nantinya akan menentukan seberapa banyak orang yang menganggap bahwa brand kita bisa menyelesaikan masalah mereka, atau memberikan manfaat bagi mereka.

Baca juga:

How to Search and Find the Content Ideas- Simple and Smart
Create Interactive Content
Content in MOFU Stage

Pada kondisi ini, audiens belum siap untuk diberikan penawaran akan produk, dan masih banyak distraksi yang bisa mempengaruhi mereka, atau mungkin belum mau mengerti tentang produk kita seutuhnya. Karena itu konten yang diberikan harus fokus pada penyelesaian masalah atau memberikan solusi yang mereka cari tanpa menyebutkan brand dan produknya.

Ketika hal ini berhasil, maka audiens akan merasa bahwa website, atau media sosial yang kita gunakan memberikan benefit bagi mereka. Dari sini, kita bisa memanfaatkan untuk mendapatkan informasi kontak mereka dengan dalih supaya tetap bisa menginformasikan konten konten lain yang bermanfaat untuk mereka.

Satu hal yang menjadi catatan, bahwa untuk bisa berhasil, konten kita sebaiknya bersifat general untuk bisa diterima dalam jangkauan yang luas, namun tetap berfokus pada problem yang mereka miliki. Baru jika mereka tertarik untuk mengetahui informasi lebih lanjut, pancing dengan sebuah konten yang lebih spesifik, dan memaksa mereka untuk melakukan sedikit effort seperti download atau mengisi form kontak untuk diberikan konten selanjutnya

Berikut adalah beberapa tipe konten ToFU stage yang bisa kita gunakan

1. Social media post

Pertama tentukan platform yang paling sering digunakan oleh target audiens kita. Jika lebih banyak anak muda, mungkin Instagram lebih baik untuk digunakan di Indonesia. Dan memaksimalkan semua fitur yang ada dalam platform tersebut untuk memperbesar kemungkinan post kita bisa dilihat oleh mereka. Misalkan : Menggunakan hashtag, lokasi, optimalisasi profil akun media sosial, dan lainnya.

Sebagai catatan, setiap platform memiliki fungsi, karakteristik, dan treatment yang berbeda, karena itu walaupun memberikan konten yang sama, tetapi harus juga melihat kesesuaian dengan media sosial tersebut.

Selanjutnya adalah kita bisa memberikan konten yang sifatnya edukatif, memberikan peluang untuk berinteraksi, atau yang bersifat emosional sehingga orang mau membagikan akun tersebut kepada yang lainnya. Dari sini, konten kita akan tersebar dengan sendirinya.

2. Infographic

Selanjutnya adalah konten yang berbentuk infografis atau informasi yang disajikan dalam bentuk ringkasan data yang menarik. Jenis konten ini sangat baik digunakan terutama untuk menyasar mereka yang membutuhkan informasi secara lengkap, namun tidak memiliki waktu banyak untuk mencari nya, karena sifatnya yang seolah memberikan data ringkasan terhadap suatu fenomena seperti jumlah pengguna media sosial, data penjualan hijab tahun 2019, dan lainnya

3. Overview blog

Konten selanjutnya adalah artikel blog yang membahas secara singkat mengenai hal hal yang berhubungan dengan produk kita dan memang dicari oleh banyak orang. Mulai dari bagaimana mencari solusi dari suatu permasalahan, atau informasi yang memang dicari oleh target audiens kita. Misalkan jika kita adalah brand sepatu fashion, maka kita bisa memberikan konten seperti 5 cara membersihkan sepatu yang baik, 20 jenis sepatu paling hits di tahun 2019, dan lain lainya.

4. Short video

Buatlah video singkat berdurasi tidak lebih dari 5 menit untuk membantu menjelaskan tentang brand kita dan apa yang ingin kita lakukan. Konten yang digunakan mulai dari hal hal general yang berkaitan dengan produk atau service namun tanpa secara langsung menjelaskan bahwa hal tersebut adalah kita.

Misalkan, bisnis kita adalah sebuah brand apparel pria. Maka kita bisa berikan konten seperti referensi style bagi pria masa kini, atau membahas apa saja yang dilakukan oleh pria yang sesuai dengan segmentasi brand kita.

5. Quiz or survey

Konten survey atau quiz sebenarnya digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai apa yang diinginkan oleh target konsumen kita, atau membantu mereka untuk mengerti permasalahan yang mereka hadapi saat ini dan bagaimana kita bisa menjadi solusi untuk hal tersebut. Kita bisa menggunakan beberapa pertanyaan yang dikemas dengan cara yang menarik dan tidak membebani audiens untuk menjawabnya.

Misalkan, Bisnis kita adalah jasa financial planner. Beberapa konten quiz yang kita gunakan adalah menanyakan masalah yang mereka hadapi terkait dengan pengelolaan keuangan, dan pada akhir pertanyaan, kita bisa memberikan sebuah penilaian bagaimana pengelolaan keuangan mereka selama ini dan apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya.

Use a series of short questions to get more information about your buyer and help them understand a topic, problem, or community. Example: What type of cyclist are you?

Masih banyak beberapa jenis konten yang bisa digunakan
Namun pada intinya, buatlah konten yang memang memberikan informasi berguna dan terkait dengan permasalahan yang mereka hadapi. Tujuannya adalah untuk membuat mereka mau kembali lagi ke platform kita, dan mengetahui lebih lanjut konten konten yang kita berikan.

Kuncinya adalah pada relevansi dan memberikan tambahan informasi

Punya pertanyaan lebih lanjut?
Butuh bantuan untuk membuat konten yang baik?
Tinggalkan email kalian atau bisa langsung hubungi kontak kita
Selamat mencoba
Jangan lupa di share agar semakin bermanfaat informasinya

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.

Menu