Istilah “konten adalah raja” sudah sering diperbincangkan oleh berbagai content creator dan juga praktisi digital marketing secara umumnya, bagaimana konten bisa memberikan benefit untuk kita dalam berbagai tingkatan sebuah brand equity. Setiap orang berlomba-lomba untuk memberikan konten yang baik, original, dan unik dalam frekuensi yang semakin cepat, agar bisa berdiri selangkah di depan dibandingkan dengan pesaingnya.
Namun, ternyata saat ini ada “pangeran baru” yang ke depannya akan menggantikan konten. Abhyudaya Tripathi salah seorang expert konten marketing mengatakan bahwa konten akan berevolusi menjadi lebih spesifik dan terbagi dalam beberapa jenis dan interactive content akan menjadi yang terdepan di antara jenis konten yang lainnya.
Faktanya memang saat ini konten yang baik tidak serta merta akan memberikan konversi traffic atau brand equity yang kuat kepada kita. Karena dengan semakin banyak konten yang beredar, secara otomatis algoritma internet akan menyesuaikan yang berakibat pada menipisnya peluang konten kita untuk dilihat dan menjadi otentik. Karena itu, konten interaktif bisa menjadi pilihan yang lebih spesifik untuk masalah ini.
Terkait dengan konsep ini, SnapApp memberikan definisi secara sederhana:
“Interactive content is a type of content that requires the participants’ active engagement — more than simply reading or watching. In return for that engagement, participants receive real-time, hyper-relevant results they care about.”
Artinya: konten interaktif memfasilitasi interaksi yang lebih baik antara content creator dan audiens.
Lebih lanjut, konten yang interaktif akan memberikan beberapa keuntungan kepada kita:
- Memberikan rate engagement yang lebih tinggi.
Jenis konten interaktif pada dasarnya adalah memberikan trigger aksi lanjutan kepada audiens dibandingkan dengan jenis lainnya. Hal ini ditambahkan oleh William Comcowich, CEO CyberAlert:
“Content marketing is becoming less about the words you put on a page, and more about the experiences you create for the consumer.”
Beberapa hasil engagement yang biasanya didapatkan adalah increased lead generation, link building dan driving traffic. - Memberikan data yang lebih lengkap dan relevan.
Membuat konten yang bisa menarik perhatian audiens bisa memberikan kita data yang lebih informatif dan relevan. Beberapa tipe seperti Quizzes, Polls dan jenis lainnya bisa memberikan feedback dari audiens secara cepat. Sehingga tidak hanya sekedar mendapatkan info profil kontak audiens, tetapi bisa mengetahui apa yang mereka inginkan mengenai konten yang bisa kita bagikan dan pada akhirnya akan menyebabkan brand loyalty yang kuat. - Meningkatkan brand loyalty.
Melanjutkan penjelasan di atas, selain konten interaktif dapat membuat kita disukai dan disebarkan oleh audiens, hal ini juga akan membantu kita terlihat sebagai expert dalam bidang yang kita jalani. Dan ketika hal ini terjadi, orang akan semakin percaya dengan kapasitas kita, dan akan semakin mudah untuk dikonversikan.Ada formula yang bisa digunakan untuk dianggap sebagai expert dengan konten interaktif:- Expertise : Konten yang berkualitas dari penulis yang berkualitas.
- Authority: Otoritas dan kapabilitas yang terlihat pada website tersebut.
- Trustworthiness: Website kita direferensikan oleh situs yang memang terpercaya.
Sebagai tambahan, berikut adalah beberapa tipe konten interaktif yang bisa digunakan:
- Interactive Infographics
Konten infografis merupakan bentuk konten yang paling banyak disebarkan. Karena itu dengan semakin banyaknya persaingan, perlu dibuat konten infografis yang didesain dengan cantik dan menyebabkan action dari audiens. Pada kebanyakan kasus, audiens akan diminta untuk melakukan scroll atau klik. - Interactive Video
Menurut singlegrain.com 2019 merupakan tahun meledaknya konten video dan salah satu bentuk konten dengan ROI tertinggi. Karena itu buat video interaktif yang mempunyai elemen interaktif seperti hotspots yang memberikan informasi tambahan atau mengarahkan kita kepada website kita ketika audiens melakukan klik. - Polls and Surveys
Bentuk konten ini bisa digunakan untuk melakukan pengumpulan informasi dan data. Satu hal yang perlu menjadi catatan adalah bahwa lakukan dengan interaktif dan singkat. Sehingga audience tidak akan merasa terganggu dengan pertanyaan yang kita ajukan. Jangan lupa untuk memberikan apresiasi kepada audience setelah mereka membantu. - Interactive E-books and White PapersPada dasarnya, kedua bentuk konten ini akan memberikan banyak informasi kepada konsumen namun lebih sederhana dari sebuah buku teoritis. Di samping design dan kualitas dari konten tersebut, faktor yang paling berpengaruh adalah seberapa banyak informasi yang bisa didapatkan oleh audiens. Karena banyaknya informasi akan menimbulkan kesan bahwa kita mempunyai tujuan untuk memberikan value tanpa bermaksud berjualan secara sengaja.Berikan sedikit kegiatan kepada audiens seperti meninggalkan email agar bisa dilakukan pengiriman link e–book tersebut atau memberikan like atau komentar setelah membaca untuk bisa mengunduhnya.
- Interactive E-mail
Email adalah bentuk konten interaktif tertua dan masih menjadi terpopuler melihat dari besarnya ROI yang dihasilkan menurut McKinsey. Saat ini, email berevolusi menjadi alat untuk bisa berkomunikasi secara personal dengan audiens. Kita bisa menambahkan beberapa media lain seperti video, sliders, dan integrated form lainnya.
Sebagai penutup, konten interaktif telah ada dan terbukti dalam beberapa tahun belakangan. Dengan semakin banyaknya pesaing dan konsumen yang semakin mudah mencari informasi, konten interaktif haruslah menjadi salah satu solusi untuk tetap bisa bersaing dan meningkatkan brand equity kita di mata audiens.
Jika Anda menyukai artikel ini, silakan share agar lebih banyak orang yang bisa mendapatkan manfaat yang sama.
Jangan lupa berikan komentar untuk pengembangan kami ke depannya.
Masih belum cukup?
Silakan tinggalkan email kalian agar kami bisa memberikan sesuatu yang lebih lagi kepada Anda.