Cara Memilih Influencer yang Baik untuk Bisnis Kita

Ketika berbicara kegiatan marketing saat ini, terutama di media sosial dan digital platform lainnya. Maka kita akan menemukan banyak akun akun yang memiliki audiens dalam jumlah yang besar, selain berbagi kegiatan personal di media sosial, mereka juga seringkali bekerja sama dengan sebuah brand untuk membantu memasarkan kepada audiens yang mereka miliki.

Bahkan, saat ini hal tersebut menjadi profesi yang ditangani secara serius dan semakin lama semakin menjadi sebuah komoditas bisnis baru. Mereka sering kita berikan title bernama influencer.

Secara definisi, influencer adalah orang yang memiliki audiens yang besar dan dapat memberikan pengaruh kepada audiensnya baik itu berupa tindakan, rekomendasi, atau hingga kepada cara agar bisa lebih dekat satu sama lain. Biasanya audiens nya memiliki engagement yang tinggi serta cenderung loyal dengan para influencer.

Dengan berkembangnya media sosial saat ini dan ditambah dengan menurunnya minat masyarakat terutama usia muda untuk mencari informasi melalui media konvensional seperti koran, radio, atau bahkan televisi, peran influencer saat ini semakin penting bagi kegiatan marketing. Hal tersebut juga seiring dengan trend dimana terlalu banyaknya informasi yang beredar

Sehingga ada kecenderungan bahwa rekomendasi dari orang yang dipercaya lebih efektif daripada kegiatan promosi atau advertising secara langsung, untuk membuat seseorang memutuskan untuk melakukan kegiatan pembelian.

Dalam penjelasan singkat, peran influencer saat ini untuk sebuah brand adalah

  • Mereka membuat konten untuk brand kita di platform mereka
  • Mereka memberikan rekomendasi untuk menggunakan brand kita kepada audiens nya
  • Mereka ikut terlibat dalam percakapan yang terkait dengan brand kita

How to Find a good fit Influencer?
Dengan begitu pentingnya influencer saat ini membuat kita sebagai pemilik bisnis dan brand harus bisa mengetahui bagaimana cara agar bisa menentukan influencer yang bisa membantu meningkatkan bisnis kita.

1. Know Your Audiences

Kebanyakan brand gagal menjalankan strategy ini, karena mereka salah memperhitungkan bahwa target audiens mereka ada dalam segmentasi yang sama dengan influencer yang diajak untuk bekerja sama. Walaupun berada dalam industri yang sama, misal kecantikan. Tidak semua influencer akan menargetkan anak muda, atau suka dengan harga yang murah. Bisa jadi influencer tersebut memiliki audiens ibu muda atau yang menyukai barang barang branded.

Kita harus bisa memastikan bahwa memang target audiens kita memiliki kesamaan dengan demografi audiens yang dimiliki oleh influencer. Berhasil menentukan hal ini akan menunjukan relevansi dengan audiens yang mungkin juga tertarik, mengenal, atau bahkan sudah ingin menggunakan produk kita.

Faktor lainnya adalah fokus pada kualitas audiens, bukan kuantitas audiens, terutama jika barang kita adalah barang yang segmented. Akan lebih baik jika kita fokus pada bagaimana cara mengkonversi audiens menjadi pembeli dibandingkan dengan secara random bekerja sama kepada influencer yang memiliki jumlah yang banyak. Karena ada harga yang harus dibayarkan untuk bisa bekerja sama. Pastinya fokus utamanya adalah mendapatkan ROI setinggi mungkin dari kegiatan ini.

Baca Juga:

How to Determine the Right Target Market Audience
How to Get An Organic Instagram Boost
Get Grow on Instagram

2. Know Your Influencer

Setelah mengetahui siapa target audiens kita. Langkah berikutnya adalah mengetahui secara menyeluruh tentang sang influencer. Ada beberapa hal yang harus kita pastikan sebelum bekerja sama, untuk menghindari influencer yang salah atau bahkan yang palsu.

Berikut adalah beberapa matriks yang bisa digunakan untuk mengevaluasinya

Reach

Reach adalah total follower yang dimiliki seorang influencer di media sosialnya. Kita harus memastikan bahwa mereka memang memiliki kesamaan dengan media yang kita miliki dan juga aktif di media sosial mereka dimana kita nantinya akan menaruh campaign marketing disana.

Engagement

Poin yang lebih penting lagi dari sekedar reach adalah engagement rate dari si influencer. Karena hal ini menjadi indikasi terkait seberapa banyak followers mereka yang memang tertarik dengan konten konten atau akun dari influencer tersebut. Poin ini bisa menjadi ukuran untuk memprediksikan seberapa besar kapabilitas influencer untuk mempengaruhi audiens nya dan merubah mereka menjadi pelanggan kita.

Untuk hal ini, penggunaan micro influencer (orang yang memiliki follower kurang dari 100k) justru lebih efektif karena trend yang terjadi adalah justru merekalah yang lebih bisa memiliki engagement lebih besar dengan audiensnya.

Authenticity

Salah satu hal yang juga kurang diperhatikan adalah masalah keotentikan. Kita sering melihat banyak influencer yang selalu berkata mereka merekomendasikan produk padahal mereka sendiri tidak menggunakannya. Dan hal ini justru bisa menjadi bumerang bagi sebuah brand karena audiens pada akhirnya tidak akan percaya dengan influencer tersebut dan imbasnya terhadap brand kita.

Pastikan bahwa influencer yang ingin kita gunakan, memakai produk kita, mengetahui kelebihan dan kekurangan kita, dan memang memberikan opini yang jujur sehingga audiens akan percaya dan mau mengikuti rekomendasi dari influencer tersebut.

How to Engage with Influencers?

Influencer saat ini sudah menjadi sebuah profesi yang di treat secara profesional. Ada beberapa yang memang melabel dirinya sebagai full time influencer. Bahkan saat ini sudah menjadi salah satu pekerjaan impian.

Karena itu, Kita tidak bisa sekedar menghubungi dan meminta bantuan layaknya seorang yang meminta bantuan kepada sahabatnya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar mereka mau bekerja sama dengan kita. Selain agar mereka merasa dihargai, hal tersebut juga menunjukan profesionalitas kita terhadap kerja sama dan pada akhirnya mereka juga akan melakukan hal yang sama terhadap kerja sama tersebut.

Berikut adalah beberapa poin penting untuk dilakukan:

Use Warm Introductions

Awali dengan memperkenalkan diri dan menghubungi dengan cara yang hangat. Komunikasikan tentang brand kita, dan darimana kita mendapatkan informasi tentang mereka. Kemudian berikan alasan kenapa mereka memutuskan untuk menghubungi mereka. Namun jauh sebelumnya, Kita juga bisa mulai dari mengikuti akun media sosial mereka berinteraksi melalui komentar, like, dan tunjukan apresiasi atas apa yang mereka kerjakan. Kita juga bisa menyebarkan konten mereka ke akun personal kita. Sehingga mereka harapannya juga akan mencari tau tentang kita. Dan pada akhirnya ketika kita menawarkan untuk bekerja sama, mereka akan dengan senang hati untuk melakukannya.

Create a Compelling Proposal

Saat kita sudah berada dalam informasi yang mereka dapatkan dan juga mengetahui keberadaan brand kita, langkah selanjutnya adalah mengirimkan sebuah penawaran kerjasama kepada mereka. Dengan mencantumkan beberapa hal dibawah ini

  • Siapakah kita dan bagaimana cara kita mengetahui mereka
  • Alasan kenapa kita menghubungi dan ingin bekerja sama
  • Apa yang bisa kita berikan sebagai feedback dari kerjasama tersebut
  • Bagaimana langkah selanjutnya jika mereka tertarik untuk membantu kita

Tidak ada spesifikasi atau template detail terkait hal hal tersebut. Namun, satu hal yang pasti adalah, kita harus memberikan penawaran yang menarik agar mereka tertarik untuk berbicara lebih lanjut, Kita bisa berikan alasan tentang relevansi dan kesamaan antara brand kita dengan mereka atau tentang kesuksesan kolaborasi dan influencer sebelumnya dan kondisi mereka setelah melakukan hal tersebut.

Jangan lupa berikan kontak baik itu email, nomor yang bisa dihubungi atau hal lainnya dengan jelas, serta tanyakan kemungkinan waktu yang tepat untuk melakukan follow up kembali kedepannya.

Follow Up

Dengan profesi influencer yang sedang naik daun saat ini, kemungkinan besar mereka tidak memiliki waktu dan kesempatan untuk bisa menghubungi setiap tawaran kerja sama yang diberikan kepada mereka. Karena itu, kita tetap harus memberikan follow up jika tidak ada perkembangan diskusi setelah melebihi batas waktu yang ditentukan. Perlu diingat bahwa melakukan kegiatan ini membutuhkan kesabaran dan toleransi yang tinggi, Sehingga kita sebaiknya menunggu beberapa hari dan mencoba lebih dari sekali untuk melakukannya.

Final Thoughts

Pada akhirnya, seorang influencer yang baik akan menjalankan campaign yang efektif dan mempengaruhi peningkatan bisnis kita. Jika hal tersebut terjadi, tentu kita ingin agar influencer tersebut bisa kembali bekerja sama dengan kita di dalam kegiatan selanjutnya. Karena itu penting bagi kita untuk membangun sebuah hubungan jangka panjang yang baik untuk nantinya mendapatkan hasil yang terbaik pula.

Berikan kompensasi yang adil, berikan apresiasi jika mereka memberikan hasil yang baik untuk kita, tetap jaga komunikasi dan interaksi setelah kerja sama selesai dilakukan. Sehingga secara tidak sadar, influencer tersebut akan merasa memiliki brand kita, dan mau untuk membantu secara sukarela dan personal.

Itulah beberapa tips yang bisa dilakukan
Untuk memastikan bahwa kita memilih influencer yang tepat untuk bisnis dan brand kita
Punya pertanyaan lebih lanjut?
Butuh bantuan untuk memilih influencer yang tepat guna?
Tinggalkan email kalian atau bisa langsung hubungi kontak kita

Selamat mencoba

Jangan lupa di share agar semakin bermanfaat informasinya

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.

Menu