Brand Storytelling adalah bentuk kegiatan branding yang menggunakan narasi untuk mengoneksikan antara brand kita dengan konsumen. Hal ini memberikan kesempatan kepada kita untuk menyentuh perasaan audiens dengan memasukan sifat manusia ke dalam brand sebagai jembatan dengan audiens
Mengapa kita membutuhkan Brand Storytelling?
Tentu kita bukanlah satu-satunya bisnis yang bergerak di sebuah industri. Banyak pesaing baik itu yang sudah ada sebelum kita atau pesaing baru ke depannya yang mungkin jauh lebih baik. Jika tidak memiliki sebuah cerita untuk diberikan kepada audiens, maka kita tidak akan bisa dibedakan dengan pesaing, bahkan hanya dianggap salah satu dari sekian banyak bisnis di industri yang kita masuki.
Membuat cerita tidak hanya sekadar dikenal atau diketahui. Tidak hanya sekadar membuat tagline yang unik kemudian dimasukan ke billboard dengan design yang bagus dan viral selama satu atau dua minggu setelah dipublikasikan. Membuat brand story adalah bagaimana membangun sesuatu yang dipedulikan oleh orang dan mau melakukan tindak lanjut. bagaimana membuat sebuah ikatan antara brand dengan konsumen.
Pada dasarnya, semua manusia memiliki keinginan untuk bisa terkoneksi satu sama lain, termasuk dengan sebuah brand. Pasti konsumen memiliki beberapa produk yang sudah bertahun-tahun bersama dan mereka tidak bisa lepas dengan brand tersebut, sehingga yang perlu dilakukan adalah membuat mereka memilih kita. Dan storytelling adalah tipe yang paling efektif untuk merealisasikan hal ini.
Tidak sulit untuk membuat konten yang berbentuk cerita. Karena sebenarnya banyak cerita beredar di sekitar kita: film yang ada di bioskop setiap minggunya, artikel yang ada di majalah atau koran, bahkan pada obrolan yang kita lakukan. Yang perlu kita lakukan adalah bagaimana mengemas hal-hal tersebut sehingga bisa juga dinikmati oleh orang lain secara massal.
Lalu bagaimana caranya?
Pada level yang sederhana, brand stories adalah tentang koneksi diri dengan audiens. Selanjutnya, buat outline tentang bisnis kita yang bisa menjawab beberapa poin di bawah ini:
- Who are you?
- How did your company come to exist?
- What are your company’s vision, mission, values, and culture?
- What kind of people typically work at your company?
- What you do?
- What is the product or service that you provide?
- What kind of interactions with customers (or the general public)?
- Does it provide product or service creation?
- How has that led to lessons learned?
- Who you do it for?
- Who do you help?
- Do you have case studies and customer success stories?
- Why you do what you do?
- What is your larger goal?
- What led to your company to offer the products and services it does?
- What are the benefits to your customer?
- How you do what you do?
- How is the product or service created and delivered?
- Where you are headed?
- What is next?
- Is your product going to evolve and change?
- Will you be broadening the type of customers that you help?
- Is your company philosophy or vision going through a change?
Sebagai catatan, berikut adalah bagaimana mengonsepkan dan membuat cerita yang efektif pada setiap konten yang kita buat:
- Stories kita harus didorong secara personal.
Salah satu kunci dari bagaimana film dan buku yang sukses adalah adanya keterkaitan antara buku dengan pembaca. Konsep ini bisa diadopsi dalam membuat konten untuk bisnis kita. Buatlah secara personal sehingga muncul keterkaitan antara brand dengan audiens.
- Buat sesimpel mungkin.
Simpan narasi yang berputar-putar. Dalam brand stories, kita harus menjaga konten sesederhana mungkin. Fokus pada masalah, solusi, dan kesuksesan di dalam cerita yang diceritakan. Masalah harus menjadi fokus dari awal cerita, dilanjutkan dengan solusi dan terakhir adalah manfaat yang akan didapat.
- Gunakan media sosial untuk membuat exposure.
Media sosial saat ini menjadi platform yang paling sering diakses oleh hampir seluruh orang di dunia. Karena itu, buat cerita kita hadir di media sosial agar semakin banyak exposure yang didapat. Tetapi jangan lupa untuk menyesuaikan format cerita dengan bagaimana karakteristik dari media sosial yang kita gunakan.