Peran Storyboard dalam Content Production yang Sering Terlewatkan

Dalam dunia kreatif, pasti enggak akan jauh-jauh dari yang namanya content production alias proses memproduksi sebuah konten – makanan sehari-hari para content creator (penggiat konten). Apalagi di era digital kayak sekarang, mulai banyak yang beralih menjadi seorang content creator, nih, melihat adanya peluang besar yang ditawarkan. Semua orang semakin berlomba-lomba menciptakan konten yang enganging, entah untuk kepentingan pribadi, hiburan, marketing bisnis, atau kepentingan lainnya.

Tapi enggak sedikit yang hanya memedulikan aspek kuantitas di atas kualitas. Padahal kuantitas dan kualitas harus berjalan seirama karena kedua aspek ini sangat menentukan output perfoma konten yang diproduksi. Tentu jadi tantangan tersendiri, gimana supaya bisa memproduksi dengan mempertahankan jumlah konten secara konsisten tanpa mengurangi kualitasnya. So, penting banget bagi content creator untuk paham cara mengoptimalkan proses produksi konten lewat pembuatan storyboard.

Mengenal apa itu storyboard

Storyboard merupakan rangkaian kerangka dasar (outline), sketsa, atau gambaran yang direncanakan secara detail mengenai konten yang akan diproduksi nanti. Komponen ini menjadi penting untuk disusun pada saat tahapan awal proses produksi agar pesan di dalam konten dapat tersampaikan dengan jauh lebih lugas, tapi tetap luwes.

Melalui storyboard, konten yang diproduksi juga tidak akan memberi kesan mengawang-ngawang sehingga audiens bakal lebih mudah menangkap dan memahami isi konten tersebut. Selain audiens, storyboard juga memudahkan pekerja kreatif di belakang layar kayak graphic designer, content writer, video editor, dan teman-teman lainnya dalam mencari inspirasi serta menghindari creative block selama mengolah pengerjaan konten.

Namun kebanyakan orang mungkin mengenal storyboard sebagai komponen yang diaplikasikan dalam pembuatan film atau video. Seiring berkembangnya bidang kreatif, kini storyboard juga merambah secara luas ke dunia konten digital. Nah, biasanya kalau storyboard content production itu berisi unsur-unsur penunjang konten, kayak hasil tulisan buat isi konten, kerangka kepenulisan caption, referensi konsep, dan catatan mendetail lain menyesuaikan dengan content pillar yang sudah ditentukan.

Storyboard, seperlu itukah?

Kalau ditanya, memangnya penting buat menyusun storyboard dahulu sebelum produksi konten? Jawabannya sudah jelas penting, dong! Seperti yang kita ketahui, dalam produksi konten pasti memerlukan banyak kerja sama dengan para pekerja kreatif, seperti yang sempat disinggung di atas. So, adanya storyboard ini, bakal berguna banget untuk menyempurnakan tujuan bersama dengan tim kamu, Sobat Krew.

Fungsi lain dari storyboard yang sering kali enggak kamu sadari antara lain, memperjelas konsep konten yang ingin diproduksi, eksekusi proses produksi semakin terstruktur, menjadi pedoman kerja seluruh anggota tim dari awal hingga akhir proses produksi, dan masih banyak lagi. Oke, yuk, kita bahas secara mendalam satu per satu supaya Sobat Krew lebih paham dan segera mempraktikannya!

1. Konten semakin jelas terkonsep

Dalam pembuatan konten, storyboard berperan besar dalam membantu pengaturan dan penataan ide hasil brainstorming. Percuma jika ide yang didapat sangat amat baik, tapi kurang teroganisir karena bakal ‘berantakan’ dan malah jadi bingung sendiri mau pakai ide yang mana. Maka, storyboard ini akan memberi gambaran visualisasi dari ide-ide tersebut secara lebih tertara agar konsep yang diinginkan mudah ditangkap.

2. Terstrukturnya proses eksekusi produksi

Jika storyboard telah disusun, pastikan untuk memahami isinya terlebih dahulu biar kamu tahu apa saja step by step yang harus dikerjakan selama produksi. Selain itu, storyboard juga bakal membantu kamu buat selalu stay on track karena kamu bisa memperkirakan durasi waktu pengerjaannya. Hal ini dapat meningkatkan efektifitas waktu produksi berkat eksekusi proses yang telah disusun secara matang dan terstruktur lewat storyboard.

3. Pedoman utama dalam proses produksi

Sesuai dengan kenyataan di lapangan, terkadang sering terjadi perdebatan kecil mengenai gambaran konsep yang dimiliki berbeda, ada yang ingin melakukan sedikit perubahan konsep, atau bahkan mengganti keseluruhan konsep konten yang telah disepakati di awal produksi. Hal ini tentu sangat menghambat produksi dikarenakan konsep, yang menjadi bahan perdebatan, merupakan unsur mendasar dalam proses produksi konten.

Untuk itu, penting buat diketahui bahwa storyboard bakal membantu dalam menyelaraskan persepsi mengenai konsep konten, dari awal proses produksi. Pastikan selama penyusunan storyboard tersebut, semua anggota tim menyetujui konsep yang akan digunakan sehingga saat produksi dimulai, kemungkinan munculnya ide perubahan dapat sedikit berkurang. Dengan storyboard ini, kamu punya konsep dasar yang sama yang dapat dijadikan pedoman utama. Kalau ada yang bikin bingung di tengah jalan, enggak usah pusing mikirin ide baru, Sobat Krew. Tinggal nyontek ke storyboard saja, deh. Efektif banget pastinya!

Lewat storyboard, performa konten kamu akan lebih baik, menarik, dan ciamik dari sebelumnya. Kamu bisa menyusun unsur-unsur penting dengan mempertimbangkan setiap detail di balik sebuah konten jauh sebelum proses produksi dilaksanakan. Walau memang sebenarnya bikin storyboard itu bukan suatu keharusan, sih, Sobat Krew. Mungkin banyak orang yang melewati tahap penyusunan storyboard karena prosesnya lumayan memakan waktu. Tapi enggak ada salahnya kalau dicoba dulu, ‘kan?

Semoga ulasan ini bermanfaat dan ditunggu konten hasil produksi kamu, ya!

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.

Menu