Dalam melakukan pemasaran melalui digital, tak jarang jika banyak perusahaan yang berlomba-lomba menghasilkan content marketing guna mendukung adanya aktivitas pemasaran tersebut. Dalam dunia pemasaran content marketing sendiri adalah salah satu strategi dalam pemasaran yang memfokuskan serta mendistribusikan konten yang bernilai, konsisten dan relevan untuk menarik dan mempertahankan customer yang sudah ditargetkan.
Meskipun sudah banyak sekali konten yang dibuat dan dipublikasikan bukan berarti akan mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan. Dalam artian, saat mempublikasikan konten anda juga harus memiliki landasan dan pondasi strategi yang solid dan harus didasari dengan riset terhadap konsumen sehingga nantinya akan selaras dengan tujuan bisnis yang anda inginkan.
Sebagai contoh, anda bisa menyajikan beragam bentuk content marketing bermanfaat serta relevan seperti video, artikel blog, podcast, konten untuk media sosial dan sebagainya. Dengan begitu kamu bisa menarik konsumen secara konsisten dan membangun expertise yang membedakan perusahaan yang kamu miliki dengan kompetitor lainnya.
Dalam pembuatan konten ini, sangat dibutuhkan strategi yang cepat dan tepat untuk tetap menjadi unggul. Lalu apa saja bentuk konten dalam kegiatan content marketing? Berikut penjelasannya:
1. Membuat konten untuk menciptakan brand awareness
Brand awareness adalah salah satu bentuk konten yang paling sering digunakan dalam pemasaran digital. Pada dasarnya, di fase ini anda lebih memperkenalkan area persoalan yang diselesaikan dengan menggunakan produk ataupun layanan anda.
Dalam artian, di tahapan ini anda tidak sedang menjual produk, tapi lebih memperkenalkan area persoalan yang potensial diselesaikan dengan menggunakan produk atau layanan dari brand anda. Selain dapat menarik perhatian calon customer yang dituju, konten pada fase ini berguna untuk membangun citra dari suatu brand dari kategori tertentu. Hal ini dikarenakan konten ini nantinya akan menyajikan beragam konten positif, inovasi dan inspiratif berdasarkan karakteristik yang ingin dipamerkan dari brand yang telah kamu tentukan kepada calon customer.
Kegiatan yang sering digunakan saat melakukan content marketing di fase ini adalah dengan menggunakan kampanye dengan skala yang besar. Dalam artian dapat memaksimalkan peran dari influencer yang ada pada media sosial, melalui sponsor articles pada media massa yang terkenal dan melalui kampanye content marketing yang konsisten.
2. Membuat konten untuk menjunjung brand building
Selanjutnya menentukan konten untuk brand building. Brand building sendiri adalah suatu proses yang tidak terbatas, dalam artian proses ini akan terus berjalan dari waktu ke waktu dan tidak adanya batasan pada komunikasi sesaat guna meningkatkan eksposur atas brand yang kamu miliki secara instan. Tahapan ini lebih dalam dari membuat brand awareness dan tahapan ini memiliki ini yaitu sebagai pencipta nilai (value adding)
Di tahapan ini, produk atau layanan brand yang Anda miliki dilakukan secara berkala dan juga konsisten guna menjadi solusi yang mereka butuhkan. Pada umumnya, konten ini diciptakan untuk memotivasi calon customer serta mengikatnya secara emosional melalui keuntungan yang mereka gunakan dari produk atau layanan brand anda. Pada brand building ini biasanya menggunakan bentuk content marketing seperti portal konten, on-site content marketing, ataupun portal video.
3. Membuat konten berdasarkan Engagement
Menentukan engagement dalam content marketing adalah untuk memfokuskan brand saat berinteraksi ataupun berkomunikasi yang dapat membangun hubungan antara suatu brand dengan calon customernya. Biasanya bentuk content marketing yang sering kali dilakukan pada tahapan ini adalah berinteraksi melalui blog, video ataupun berinteraksi langsung di sosial media seperti membalas komentar customer dan calon customer, menyukai unggahan dan sebagainya.
Dalam fase ini sangat dibutuhkan adanya perbedaan antara perusahaan satu dengan yang lainnya saat melibatkan calon customer terhadap produk atau layanan yang akan dipasarkan agar terlihat lebih unggul.. Maka dari itu, sebagai pemasar sangat penting untuk mengetahui siapa target pasar yang cocok dengan produk atau layanan miliknya agar tujuan pemasaran bisa tercapai dengan semestinya.
Selain menentukan bagaimana keterlibatan suatu brand untuk calon customer, sebagai brand anda juga harus menentukan tujuan dan indikator apa yang penting guna mencapai tujuan pemasaran yang anda inginkan. Yang terpenting saat anda menerapkan konten ini, sebaiknya anda lebih mengukur berapa lama yang dihabiskan oleh individu saat berinteraksi dengan brand anda daripada hanya melacak jumlah pengikut yang terlibat dalam pemasaran yang anda lakukan.
4. Conversion
Tujuan akhir pada pemasaran tentunya adalah untuk menarik calon customer yang dimana nantinya mereka sudah mengetahui atau mengenal produk atau layanan dan mempertimbangkan untuk melakukan pembelian. Di tahapan ini anda bertugas untuk mengkonversi interaksi dengan calon pembeli atau target market agar mereka dapat melakukan pembelian produk atau layanan yang anda tawarkan.
Pada conversion, bentuk content marketing yang biasa dilakukan adalah mengadakan promo buy 1 get 1, adanya cashback dan free ongkir dan sebagainya.. Untuk medianya sendiri, anda bisa menggunakan foto, portal video, hingga artikel copywriting.
Dengan menerapkan tahapan-tahapan yang sudah dijelaskan di atas, anda akan memiliki peluang yang lebih besar untuk menarik calon customer melalui konten-konten yang menghibur, inspiratif bahkan bisa menimbulkan rasa penasaran calon customer. Perlu dipahami, jika anda memahami tujuan dan mampu menyajikan konten berkualitas maka nantinya anda akan memiliki nilai lebih dalam membangun relasi dengan customer dan calon customer.
CC:
Cara Menentukan Konten Berdasarkan Funnel Marketing (mtarget.co)
Cara Membuat Konten Berdasarkan Tujuan Pemasaran (getcraft.com)
Marketing KPIs: How To Measure Customer Engagement (bernardmarr.com)