Seiring dengan perkembangan zaman, tentunya kamu udah gak asing lagi sama istilah online marketing, bukan? Online marketing sendiri memiliki berbagai macam jenis pemasaran dan yang cukup efektif digunakan adalah content marketing.
Jika kamu sudah menggunakan content marketing dalam pemasaran kamu, penting sekali, lho, untuk memeriksa dan memastikan lagi rencana apa saja yang sudah kamu gunakan untuk strategi content marketing mu. Hal ini berguna untuk memastikan apakah rencana tersebut sudah berjalan secara efektif dan efisien atau belum. Nah, sebelum membahas lebih lanjut, kamu harus pastikan terlebih dahulu, nih, apa itu content marketing.
Dilansir content marketing institute, content marketing adalah salah satu strategi pemasaran yang berfokus untuk membuat dan mendistribusikan suatu konten yang memiliki nilai, relevan dan juga konsisten dalam menarik calon pembeli yang berpotensi untuk menghasilkan keuntungan. Content marketing dianggap sebagai strategi pemasaran yang harus sekali dilakukan karena dengan menggunakan ini, kamu bisa langsung berinteraksi bersama calon atau pelanggan kamu, lho. Selain itu, content marketing juga dapat meningkatkan brand awareness, memperluas target pasar, mengoptimasi search engine (SEO), dan lain sebagainya.
Nah, sudah tahu kan apa itu content marketing dan kegunaannya? Kalau gitu, yuk, simak berikut ini adalah 7 strategi dalam content marketing yang bisa kamu coba.
1. Menentukan tujuan dari marketing itu sendiri
Hal yang pertama yang harus kamu lakukan adalah menentukan tujuan. Kenapa, sih, kamu mau memulai melakukan perencanaan content marketing? Lalu, apa tujuanmu? Dan kenapa kamu merasa bahwa membuat konten dalam pemasaran itu penting? Dan sebagainya.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut menjadi pertanyaan penting karena dengan kamu mengetahui tujuan maka kamu dapat menentukan hal-hal apa saja yang cocok digunakan dalam strategi content marketing kamu.
2. Melakukan riset buyer persona
Melakukan riset buyer persona atau yang biasa dikenal dengan meriset profil pembeli adalah salah satu upaya untuk mensukseskan strategi content marketing. Hal ini dikarenakan buyer persona dapat membantu membuat perencanaan promosi yang lebih efektif lagi. Sehingga nantinya kamu bisa membuat konten secara relevan dan tentunya lebih menarik lagi bagi calon pembeli.
Selain itu, perlu diingat bahwa buyer persona memiliki sifat yang gak tetap, jadi bisa saja berubah seiring berjalannya waktu dan dari situ kamu harus memiliki plan B untuk menargetkan kembali siapa, sih, pembeli dan buyer persona yang kamu targetkan. Bagaimana caranya? Caranya adalah dengan kamu melakukan market research di setiap tahunnya. Dengan begitu akan kamu bisa mengevaluasi strategi promosi kamu.
3. Melakukan audit konten
Biasanya, kebanyakan pemasar memulai content marketingnya dengan membuat artikel di blog. Padahal banyak sekali yang bisa dicoba, seperti e-book untuk menampilkan panduan komprehensif, podcast, video yang rutin di posting setiap seminggu atau dua minggu sekali, dan sebagainya.
Dan jika kamu merasa telah membuat banyak sekali jenis konten untuk bisnis kamu, yang bisa kamu lakukan selanjutnya adalah dengan melakukan evaluasi terhadap konten-konten yang sudah dibuat. Perhatikan, jenis konten apa yang lebih efektif dalam memancing brand awareness dan konten apa saja yang bisa menarik conversion rate dan dari situ itu kamu bisa memperkirakan untuk menambah atau mengurangi kuantitas dari konten tersebut. Selain itu, dengan kamu melakukan evaluasi ulang, kamu dapat melakukan perbaikan serta improvisasi guna meningkatkan kualitas konten yang bisa menaikan brand image dan juga conversion rate bisnis kamu.
4. Memilih CMS
CMS atau Content Management System adalah sebuah aplikasi dalam website yang dapat mendukung adanya pembuatan dan pengelolaan konten secara digital. Dalam CMS memiliki fitur wajib berupa content creation (pembuatan konten), content publication (perilisan konten), dan content analytics (analisis konten) yang bisa kamu gunakan untuk membuat konten digital kamu, nih.
CMS memiliki jenis yang beragam dan beberapa yang bisa kamu gunakan adalah WordPress, Joomla, Drupal dan lainnya. Jadi sebelum kamu memilih jenis CMS yang mau kamu gunaianC kamu garis memperhatikan konten apa yang ingin kami sajikan di dalam website bisnis kamu.
5. Mulailah berpikir untuk menentukan ide konten
Setelah semua beres, kamu bisa langsung memulai memikirkan ide-ide segar yang bisa kamu jadikan sebuah konten. Ada beberapa tools seperti:
HubSpot Website Grader
HubSpot Website Grader adalah tools yang bisa kamu gunakan saat kamu ingin melihat proses strategi yang telah kamu buat. Dimulai dari usaha blogging hingga social media marketing. Website garder ini juga dapat memberi nilai di area penting dalam proses perencanaan pemasaran serta dapat mengirimkan laporan secara rinci yang berguna untuk kamu memaksimalkan dan juga memperbaiki strategi pemasaran.
Feedly
Yang selanjutnya ada Feed RSS merupakan tools yang bisa dibilang cukup bagus jika kamu ingin melakukan pencarian topik yang populer. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan Freedly untuk menyaring berita-berita ataupun pembahasan yang sedang populer dan tentu pembahasan tersebut harus memiliki keterikatan dengan niche kamu.
AnswerThePublic
AnswerThePublic adalah tools yang berguna untuk mendapatkan ide pada setiap kata kunci yang kamu masukan di halaman website utama. Setelah itu website ini akan menampilkan berbagai topik, kata kunci dan pertanyaan-pertanyaan yang seringkali diajukan oleh para pengguna internet. Bagi kamu pebisnis, kamu bisa sekali memanfaatkan website ini untuk mencari ide-ide baru yang bisa kamu olah menjadi suatu konten yang menarik.
BuzzSumo
Jika kamu ingin mencari ide untuk konten ataupun konten yang populer, kamu bisa menggunakan BuzzSumo. Tools ini menggunakan sistem sharing media sosial, dalam artian konten-konten yang sudah ada di media sosial akan disaring dan ditentukan apakah konten ini termasuk konten yang populer dan disukai atau tidak. Selain itu, dalam tools ini juga terdapat informasi-informasi yang bisa membantu kamu dalam menentukan ide konten yang cocok untuk bisnis dan website yang kamu gunakan.
Blog Title Generator dari Impact
Dan yang terakhir ada, Blog Title Generator dari Impact tools ini berguna jika kamu merasa bingung untuk menentukan topik ataupun judul yang cocok untuk website kamu. Penggunaan tools ini sangat mudah, kamu cukup menulis jenis atau niche sesuai dengan website yang kamu miliki. Setelah itu tools ini akan menampilkan judul-judul dalam bahasa inggris yang bisa kamu sesuaikan dengan topik di blog kamu.
Tetapi perlu diperhatikan ya, meskipun sudah tersedia tools-tools yang dapat membantu kamu dalam membuat konten, kamu juga harus selalu memastikan untuk mengutamakan otentisitas saat kamu membuat ide hingga menjadi suatu konten yang bisa disajikan, ya!
6. Menentukan jenis konten yang ingin dibuat
Jika kamu sudah menentukan ide, kamu bisa langsung memilih jenis konten apa yang ingin kamu buat. Selain itu, pemilihan jenis konten ini juga nantinya dapat mempengaruhi bagaimana kamu menampilkan konten-konten tersebut. Berikut adalah beberapa jenis content marketing yang bisa kamu coba:
Blog post
Blog post atau yang sering dikenal dengan artikel blog merupakan salah satu jenis konten yang sering digunakan dalam strategi content marketing. Umumnya, artikel yang tersedia di website kamu dirilis secara konsisten guna menarik audiens baru ke dalam website kamu. Tentunya, ya, artikel tersebut harus berupa informasi yang bermanfaat dan juga ditulis menggunakan bahasa yang ringan dan mudah dipahami agar audiens merasa paham dan terbantu dengan artikel yang kamu buat.
Selain itu, perhatikan jumlah kata dalam artikel yang kamu buat. Biasanya artikel terdiri dari 800 sampai 2000 kata, tergantung isi, tujuan hingga bentuk artikel yang kamu buat. Dalam artian, jika memiliki topik yang ringan, kamu bisa membuat sekitar 800 kata saja. Tetapi, jika dalam artikel kamu memerlukan panduan yang komprehensif, kamu bisa menggunakan 1000-2000 kata agar artikel kamu memiliki informasi yang lengkap.
Video
Di media sosial, video adalah jenis konten yang paling menarik dan seringkali dibagikan di seluruh platform media sosial dan website. Umumnya video memerlukan investasi wangi dan sumber daya yang lebih besar dibandingkan konten tertulis. Tetapi, untuk meningkatkan popularitas visual marketing, kamu bisa, banget, untuk mencoba jenis konten yang satu ini.
Podcast
Podcast merupakan percakapan yang memiliki topik menarik, sehingga bisa dibawakan secara lebih santai dengan menggunakan bahasa yang ringan. Podcast dapat membantu target audiens kamu untuk mengenal brand kamu lebih dalam, lho. Mengapa demikian? Karena podcast bisa membantu audiens kamu menemukan personal brand, dalam artian saat mereka gak bisa membaca konten kamu disetiap harinya, mereka bisa mendengarkan konten kamu melalui podcast di handphone ataupun radio mobil.
Memang masih jarang yang memilih podcast sebagai strategi content marketing, tetapi gak ada salahnya untuk mempertimbangkan jenis konten ini, bukan?
7. Mulailah mengelola konten dengan menggunakan kalender editorial
Setelah kamu berhasil menjalankan keenam langkah di atas, step terakhir yang bisa kamu gunakan adalah mulai mengeksekusi strategi content marketing kamu. Bagaimana caranya? Kamu bisa menggunakan kalender editorial.
Kalender editorial sendiri merupakan suatu dokumen kerja yang bisa memberikan informasi bagi semua yang terlibat saat menerapkan strategi pemasaran konten bisnis kamu. Mulai dari tahapan memproduksi, menyampaikan, hingga mempromosikan rencana strategi marketing konten. Dalam kalender editorial ini setidaknya kamu harus memasukan informasi tentang siapa saja tim kontennya, apa saja tujuan untuk dibuatnya konten ini, apa saja jenis konten yang dipilih dan sebagainya.
Itu tadi adalah strategi content marketing yang bisa kamu gunakan untuk meningkatkan bisnis online kamu. Semoga bermanfaat!