Menentukan target market adalah langkah krusial dalam strategi pemasaran. Bagi banyak brand atau bisnis, terutama yang masih baru atau sedang dalam tahap pengembangan, menemukan target market yang tepat bisa menjadi tantangan tersendiri. Namun, ada cara yang paling simpel dan efektif untuk menentukan target market, yaitu dengan mencocokkannya dengan profil atau lifestyle dari owner brand/bisnis tersebut. Berikut adalah panduan naratif yang mendalam untuk memahami konsep ini.
Mengapa Profil atau Lifestyle Owner Penting?
- Autentisitas yang Terjaga
Ketika target market sesuai dengan profil atau lifestyle owner, brand akan terasa lebih autentik. Konsumen semakin cerdas dalam mengenali mana brand yang benar-benar otentik dan mana yang hanya berpura-pura. Sebagai contoh, jika kamu adalah seorang vegan dan memulai bisnis makanan vegan, audiens kamu akan merasakan bahwa bisnis kamu lahir dari passion yang nyata dan bukan sekadar tren pasar.
- Kemudahan dalam Pengembangan Produk dan Konten
Mengetahui target market yang sesuai dengan profil atau lifestyle kamu membuat proses pengembangan produk dan konten menjadi lebih mudah. kamu tidak perlu berpikir terlalu jauh atau riset berlebihan, karena kamu sudah memahami kebutuhan dan keinginan target market tersebut dari pengalaman pribadi kamu . Misalnya, jika kamu seorang traveler yang sering berbagi tips perjalanan, maka produk atau konten yang kamu kembangkan bisa lebih relevan dan mudah diterima oleh audiens dengan minat serupa.
- Koneksi Emosional yang Lebih Kuat
Brand yang memiliki koneksi emosional dengan konsumennya cenderung lebih sukses. Ketika owner dan target market memiliki profil atau lifestyle yang serupa, koneksi emosional ini bisa terbentuk lebih alami. Konsumen akan merasa lebih dekat dan lebih percaya kepada brand yang mereka rasakan memiliki cerita atau nilai yang sama.
Langkah-Langkah Menentukan Target Market Berdasarkan Profil atau Lifestyle Owner
- Analisis Diri Sendiri
Langkah pertama adalah melakukan analisis terhadap diri sendiri. Catat semua hal yang menjadi bagian dari profil atau lifestyle kamu , mulai dari hobi, minat, nilai-nilai yang kamu pegang, hingga kebiasaan sehari-hari. Jangan lupa untuk mencatat hal-hal yang membuat kamu unik.
- Identifikasi Persona Target Market
Berdasarkan hasil analisis diri, buatlah beberapa persona target market yang mungkin cocok dengan profil atau lifestyle kamu . Persona ini harus menggambarkan karakteristik demografis, psikografis, serta perilaku mereka. Sebagai contoh, jika kamu adalah seorang pecinta kopi dan suka bekerja dari kafe, persona target market kamu bisa saja berupa “freelancer yang suka kopi dan bekerja dari kafe”.
- Lakukan Validasi
Setelah kamu menentukan beberapa persona target market, lakukan validasi untuk memastikan bahwa persona tersebut benar-benar ada dan memiliki potensi untuk menjadi konsumen kamu . kamu bisa melakukan survei, wawancara, atau bahkan analisis data dari media sosial untuk mendapatkan insight lebih lanjut.
- Sesuaikan Strategi Pemasaran
Dengan persona target market yang sudah tervalidasi, langkah berikutnya adalah menyesuaikan strategi pemasaran kamu . Buatlah konten, kampanye, dan produk yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan keinginan target market tersebut. Jangan lupa untuk selalu mengevaluasi dan mengoptimalkan strategi kamu berdasarkan feedback dari target market.
Studi Kasus: Brand Lifestyle yang Berhasil
- Gymshark
Gymshark adalah contoh sempurna dari brand yang dibangun berdasarkan profil dan lifestyle owner-nya, Ben Francis. Sebagai seorang fitness enthusiast, Ben menciptakan Gymshark dengan target market yang sama: orang-orang yang mencintai fitness dan gym. Otentisitas ini membuat Gymshark cepat berkembang dan menjadi brand fitness global.
- GoPro
GoPro didirikan oleh Nick Woodman, seorang surfer dan adventurer yang ingin mengabadikan momen-momen aksinya. Target market GoPro adalah orang-orang dengan profil serupa: adventurer, traveler, dan sport enthusiast. Keberhasilan GoPro tidak lepas dari kedekatan emosional antara brand dan target market-nya.
Kesimpulan
Menentukan target market yang sesuai dengan profil atau lifestyle owner adalah cara paling simpel dan efektif. Ini tidak hanya menjaga keaslian brand, tetapi juga mempermudah pengembangan produk dan konten yang relevan. Dengan koneksi emosional yang kuat antara brand dan konsumennya, kesuksesan bukanlah hal yang sulit untuk dicapai. Jadi, mulailah dengan melihat diri kamu sendiri, dan biarkan profil dan lifestyle kamu menjadi panduan untuk menentukan target market yang tepat.